Air bersih adalah kebutuhan vital, namun bagi sebagian besar rumah tangga, masalah air keruh menjadi tantangan serius. Air keruh seringkali disebabkan oleh lumpur, pasir, karat, atau zat organik yang terlarut. Untungnya, masalah ini bisa diatasi dengan memasang filter air keruh. Namun, banyak orang melakukan kesalahan fatal saat memilih atau merawat filter, sehingga hasilnya tidak maksimal.
Artikel ini akan mengupas tuntas 3 kesalahan fatal yang sering dilakukan saat memilih dan menggunakan filter air keruh, lengkap dengan solusi praktis agar Anda bisa mendapatkan air yang jernih dan bersih.
Baca juga : Kompor Gas Aman: Hindari 6 Bahaya Paling Mematikan di Dapur
Mengapa Filter Air Keruh Penting untuk Kesehatan?
Mungkin Anda berpikir air keruh hanya masalah estetika. Padahal, air keruh adalah tanda adanya kontaminan yang berpotensi membahayakan kesehatan, seperti bakteri, virus, dan parasit. Mengonsumsi atau menggunakan air keruh dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari diare, tipes, hingga masalah kulit. Memasang filter air keruh adalah langkah proaktif untuk melindungi kesehatan keluarga Anda.
3 Kesalahan Fatal dalam Mengatasi Air Keruh
Meskipun sudah berinvestasi pada filter, banyak orang gagal mendapatkan air yang benar-benar bersih. Ini dia tiga kesalahan yang paling umum.
Kesalahan 1: Memilih Filter yang Tidak Sesuai
Banyak orang membeli filter air keruh tanpa memahami jenis kontaminan yang ada di air mereka. Filter karbon aktif, misalnya, sangat baik untuk menghilangkan bau dan klorin, tetapi tidak efektif untuk menyaring partikel padat seperti lumpur dan pasir.
- Solusi: Kenali masalah air Anda. Lakukan uji air sederhana di rumah atau kirim sampel ke laboratorium. Setelah tahu penyebab kekeruhan (misalnya sedimen, zat besi, atau lumpur), barulah Anda bisa memilih filter yang tepat. Untuk masalah air keruh, filter sedimen (seperti spun filter atau filter pasir) adalah tahap pertama yang wajib ada.
Kesalahan 2: Mengabaikan Perawatan Rutin
Filter air bekerja dengan menjebak kotoran, dan seiring waktu, kotoran ini akan menumpuk. Jika Anda tidak melakukan backwash atau penggantian media filter secara rutin, filter akan tersumbat. Akibatnya, air yang keluar melambat, dan akhirnya filter tidak lagi mampu menyaring kotoran.
- Solusi: Jadikan service filter air keruh sebagai rutinitas. Ikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh produsen, biasanya setiap 3-6 bulan untuk cartridge filter sedimen dan 1-2 tahun untuk media filter di tabung FRP. Melakukan backwash secara rutin juga sangat penting untuk membersihkan media dari kotoran yang terperangkap.
Kesalahan 3: Asumsi Satu Filter Cukup untuk Semua Masala
Air yang sangat keruh biasanya tidak hanya mengandung satu jenis kontaminan. Seringkali, air juga mengandung zat besi yang tinggi, bau, atau bahkan bakteri. Hanya menggunakan satu jenis filter air keruh tidak akan menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
- Solusi: Gunakan sistem filtrasi multi-tahap. Mulailah dengan filter sedimen untuk menghilangkan partikel kasar. Kemudian, tambahkan filter media khusus untuk mengatasi masalah lain, seperti filter karbon aktif untuk bau dan rasa, atau filter resin untuk zat besi. Dengan sistem yang bertingkat, air Anda akan melewati beberapa tahap pemurnian, menghasilkan air yang benar-benar jernih, bersih, dan aman.
Kesimpulan
Mengatasi masalah air keruh memang membutuhkan investasi dan pemahaman yang tepat. Dengan menghindari 3 kesalahan fatal di atas, Anda dapat memastikan filter air keruh yang Anda miliki bekerja secara maksimal. Pilihlah filter yang sesuai, rawat secara rutin, dan gunakan sistem multi-tahap untuk hasil terbaik. Air yang jernih, bersih, dan sehat kini bukan lagi impian, melainkan kenyataan.