Memahami cara kerja pompa banjir adalah kunci untuk memilih alat yang tepat saat menghadapi genangan air di Tangerang. Perangkat ini adalah pahlawan tanpa tanda jasa, namun bagaimana sebuah mesin bisa menyedot ratusan liter air per menit? Pengetahuan ini bukan hanya untuk teknisi, tapi juga sangat penting bagi pemilik rumah agar bisa mengoperasikan perangkat secara efektif dan efisien saat situasi darurat.
Setiap jenis pompa banjir memiliki mekanisme yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama: memindahkan air dari tempat yang tidak diinginkan. Mengetahui cara kerja pompa banjir akan membantu Anda memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe, serta mengapa satu tipe lebih cocok untuk kondisi tertentu dibandingkan yang lain. Artikel ini akan membongkar rahasia di balik tiga cara kerja pompa banjir yang paling populer di pasaran, dengan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami.
Baca Juga : Pompa Banjir: 5 Tipe Terbaik Atasi Genangan Cepat, Anti Rugi!
Prinsip Dasar di Balik Cara Kerja Pompa Banjir
Pada dasarnya, semua cara kerja pompa banjir berpusat pada satu prinsip fisika sederhana: menciptakan perbedaan tekanan. Pompa bekerja untuk menciptakan area bertekanan rendah di sisi hisap (inlet) dan area bertekanan tinggi di sisi buang (outlet). Secara alami, air akan bergerak dari area bertekanan tinggi (genangan) menuju area bertekanan rendah (dalam pompa), lalu didorong keluar melalui sisi bertekanan tinggi. Perbedaan mekanisme terletak pada bagaimana perbedaan tekanan ini diciptakan.
3 Mekanisme Utama Cara Kerja Pompa Banjir
Berikut adalah tiga mekanisme paling umum yang digunakan pada pompa banjir untuk rumah tangga dan UMKM.
1. Cara Kerja Pompa Celup (Submersible)
Ini adalah tipe yang paling praktis untuk penggunaan rumahan. Sesuai namanya, pompa ini bekerja dengan cara dicelupkan atau direndam sepenuhnya di dalam air.
- Langkah 1 – Motor Menggerakkan Impeller: Di dalam bodi pompa yang kedap air, terdapat motor listrik yang terhubung ke sebuah komponen bernama impeller (baling-baling pendorong).
- Langkah 2 – Gaya Sentrifugal Tercipta: Saat motor menyala, impeller berputar dengan sangat cepat. Putaran ini menciptakan gaya sentrifugal, melempar air yang ada di sekitarnya ke arah luar menuju dinding rumah pompa (volute).
- Langkah 3 – Perbedaan Tekanan: Gerakan air ke arah luar ini menciptakan area bertekanan sangat rendah di bagian tengah impeller, yang secara efektif menyedot lebih banyak air masuk melalui saringan bawah.
- Langkah 4 – Air Didorong Keluar: Air yang tadi dilempar ke dinding rumah pompa akan dipadatkan dan didorong keluar melalui pipa outlet dengan tekanan tinggi. Intinya, pompa celup bekerja dengan mendorong air, bukan menghisapnya dari jauh.
2. Cara Kerja Pompa Alkon (Engine-Driven Centrifugal)
Pompa alkon yang ditenagai bensin atau diesel juga menggunakan prinsip sentrifugal, namun dengan beberapa perbedaan kunci karena ia adalah pompa permukaan.
- Langkah 1 – Priming (Pancingan): Sebelum dinyalakan, rumah pompa dan sebagian selang hisap harus diisi penuh dengan air. Ini penting untuk menghilangkan udara.
- Langkah 2 – Mesin Memutar Impeller: Mesin bensin/diesel memutar impeller di dalam rumah pompa. Sama seperti pompa celup, ini menciptakan gaya sentrifugal.
- Langkah 3 – Menghisap Air: Gaya sentrifugal mendorong air pancingan keluar, menciptakan vakum di dalam rumah pompa. Vakum inilah yang kemudian menghisap air dari genangan melalui selang hisap.
- Langkah 4 – Mendorong Air: Setelah terhisap masuk, air tersebut kemudian didorong keluar dengan kuat melalui selang buang. Jadi, alkon bekerja dengan cara menghisap lalu mendorong.
3. Cara Kerja Pompa Diafragma
Mekanisme ini sangat berbeda dan tidak menggunakan impeller. Bayangkan cara kerja sebuah jarum suntik raksasa.
- Langkah 1 – Langkah Hisap: Di dalam pompa, sebuah tuas menarik membran karet (diafragma) ke belakang. Gerakan ini memperbesar volume ruang pompa, menciptakan vakum. Katup masuk (inlet) terbuka dan air dari genangan terhisap masuk.
- Langkah 2 – Langkah Buang: Tuas kemudian mendorong diafragma ke depan. Gerakan ini menekan air di dalam ruang pompa, membuat katup masuk tertutup dan katup buang (outlet) terbuka. Air pun terdorong keluar. Proses ini berulang dengan cepat untuk menciptakan aliran.
Tabel Perbandingan Cara Kerja Pompa Banjir
Tipe Pompa | Prinsip Kerja Utama | Sumber Tenaga | Kelebihan Mekanisme |
---|---|---|---|
Celup (Submersible) | Gaya Sentrifugal (Mendorong) | Listrik | Efisien, tidak perlu pancingan. |
Alkon (Sentrifugal) | Gaya Sentrifugal (Menghisap) | Bensin / Diesel | Debit sangat besar, portabel. |
Diafragma | Perpindahan Positif (Vakum) | Listrik / Manual | Andal untuk lumpur, bisa jalan kering. |
Kesimpulan: Memahami Cara Kerja Pompa Banjir
Pada akhirnya, memahami cara kerja pompa banjir adalah langkah penting untuk menjadi pengguna yang cerdas. Dengan mengetahui bahwa pompa celup ‘mendorong’, pompa alkon ‘menghisap’, dan pompa diafragma bekerja seperti ‘jantung’, Anda dapat dengan mudah memilih alat yang paling sesuai dengan kondisi genangan yang Anda hadapi. Pengetahuan ini memastikan bahwa saat situasi darurat tiba, pompa pilihan Anda akan bekerja secara efektif dan efisien untuk mengamankan properti Anda.