Screw conveyor adalah salah satu alat transportasi material paling umum digunakan di industri manufaktur. Mesin ini bekerja dengan prinsip ulir berputar yang mendorong material dari satu titik ke titik lainnya. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan sejak era pertanian kuno, dan kini berkembang pesat menjadi bagian penting dalam sistem produksi modern.
Menurut laporan Markets and Markets (2024), permintaan global untuk conveyor system diperkirakan mencapai USD 10,5 miliar pada tahun 2027, dengan screw conveyor menjadi salah satu segmen utama karena kepraktisan dan biaya operasional yang relatif rendah.
Peran Screw Conveyor dalam Industri Manufaktur
Dalam proses industri, efisiensi waktu dan biaya sangat menentukan daya saing perusahaan. Berperan penting dalam:
-
Mengangkut material secara kontinu tanpa membutuhkan tenaga kerja manual yang besar.
-
Mengurangi kehilangan material selama proses produksi.
-
Meningkatkan keamanan kerja, karena material dapat dipindahkan secara tertutup.
-
Mendukung otomatisasi pabrik, terutama di sektor pertambangan, pangan, hingga farmasi.
Di Indonesia, screw conveyor banyak dipakai pada pabrik semen, pakan ternak, industri makanan-minuman, hingga pengolahan limbah.
6 Tips Memilih Screw Conveyor yang Tepat
1. Tentukan Kapasitas Sesuai Kebutuhan Produksi
Salah satu faktor utama dalam memilih screw conveyor adalah kapasitas angkutnya. Perusahaan harus menyesuaikan volume produksi harian dengan kemampuan mesin.
-
Kapasitas biasanya dihitung dalam ton/jam.
-
Pabrik dengan output tinggi membutuhkan conveyor dengan diameter ulir besar dan kecepatan putaran lebih tinggi.
Contoh: industri semen membutuhkan screw conveyor berdiameter 200–400 mm dengan kapasitas hingga 80 ton/jam.
2. Perhatikan Material yang Akan Diangkut
Tidak semua material cocok diangkut dengan jenis ulir yang sama.
-
Material ringan seperti tepung, biji-bijian, dan pakan ternak cocok menggunakan ulir standard pitch.
-
Material abrasif seperti pasir, semen, atau batu bara lebih aman menggunakan ulir berbahan baja tahan aus.
-
Material lengket atau mudah menggumpal lebih baik memakai desain ulir khusus seperti shaftless screw.
3. Pilih Desain yang Sesuai
Screw conveyor tersedia dalam berbagai desain, antara lain:
-
Horizontal screw conveyor: umum digunakan untuk pengangkutan material sejajar.
-
Inclined screw conveyor: efektif untuk memindahkan material ke arah miring.
-
Vertical screw conveyor: cocok untuk mengangkat material ke atas dengan ruang terbatas.
Pemilihan desain yang salah dapat mengurangi efisiensi hingga 30%, sehingga penting melakukan analisis kebutuhan sebelum membeli.
4. Pertimbangkan Efisiensi Energi
Dalam era industri hijau, efisiensi energi menjadi perhatian utama.
-
Pilih motor penggerak dengan daya sesuai kapasitas.
-
Gunakan inverter agar kecepatan putar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
-
Menurut laporan International Energy Agency (2023), efisiensi energi dapat menekan biaya operasional pabrik hingga 20% per tahun.
5. Hitung Biaya Perawatan
Mesin dengan desain sederhana biasanya lebih mudah dirawat. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
-
Pastikan ketersediaan suku cadang di pasaran.
-
Cek frekuensi pelumasan bearing.
-
Pilih desain dengan akses mudah untuk inspeksi dan pembersihan.
Pabrik yang tidak memperhatikan aspek ini biasanya mengalami downtime lebih sering, sehingga merugikan produksi.
6. Pastikan Fleksibilitas dan Skalabilitas
Screw conveyor ideal sebaiknya dapat diintegrasikan dengan sistem produksi yang ada.
-
Pilih conveyor yang dapat diperpanjang atau dipendekkan sesuai kebutuhan.
-
Pastikan bisa disambungkan dengan peralatan lain seperti silo, hopper, atau mesin pengemasan.
Fleksibilitas ini penting agar investasi mesin tetap relevan meskipun kebutuhan produksi meningkat di masa depan.
Contoh Penerapan di Industri
-
Industri Pangan
-
Digunakan untuk mengangkut tepung, gula, atau bahan bubuk lain.
-
Menjaga kebersihan karena material bergerak dalam tabung tertutup.
-
-
Industri Pertambangan dan Semen
-
Digunakan untuk memindahkan batu bara, pasir, dan semen curah.
-
Dilengkapi ulir baja tahan aus agar tahan terhadap gesekan.
-
-
Industri Pakan Ternak
-
Membantu pencampuran dan distribusi bahan baku pakan.
-
Efisien dalam mengurangi kerugian material.
-
-
Pengolahan Limbah
-
Screw conveyor shaftless banyak dipakai untuk memindahkan lumpur atau limbah cair padat.
-
Mengurangi risiko penyumbatan dibanding desain konvensional.
-
Kesimpulan
Screw conveyor adalah salah satu investasi penting dalam industri manufaktur karena mampu meningkatkan efisiensi, keamanan, dan konsistensi produksi. Dengan memperhatikan kapasitas, material, desain, efisiensi energi, biaya perawatan, serta fleksibilitas, perusahaan dapat memilih mesin yang paling sesuai dengan kebutuhan pabrik.
Untuk memperluas wawasan Anda tentang perbandingan dengan jenis conveyor lainnya, baca juga artikel kami tentang 7 Jenis Conveyor Terpopuler untuk Industri Manufaktur 2025 agar keputusan investasi lebih matang dan tepat sasaran.