Mesin Perontok Jagung dari Drum: 7 Cara Praktis Buat Sendiri di Rumah

Jagung adalah salah satu komoditas pertanian terpenting, namun proses pasca-panen, khususnya perontokan biji jagung dari tongkolnya, seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi para petani kecil. Metode manual memakan waktu dan tenaga. Solusi inovatif dan ekonomis yang bisa diterapkan adalah membuat mesin perontok jagung dari drum bekas. Selain hemat biaya, mesin ini juga efektif dan mudah dirawat.

Artikel ini akan memandu Anda melalui 7 langkah praktis untuk merakit sendiri mesin perontok jagung dari drum bekas, lengkap dengan manfaat dan tips penggunaannya.

 

Perontok Jagung Drum


 

1. Mengapa Harus Mesin Perontok Jagung dari Drum?

 

Alasan utama menggunakan drum bekas adalah ketersediaannya yang melimpah dan biayanya yang sangat rendah. Drum logam bekas seringkali tidak terpakai, dan dengan sedikit modifikasi, drum ini bisa menjadi rangka kokoh untuk mesin perontok jagung. Pemanfaatan bahan daur ulang ini juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.

 

2. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

 

Sebelum memulai, siapkan alat dan bahan berikut:

  • Drum logam bekas (ukuran 200 liter)
  • Dinamo/motor listrik (minimal 1 HP)
  • Puli dan sabuk V
  • Besi siku atau rangka besi
  • Plat besi berlubang (sebagai saringan)
  • As (poros) besi
  • Bearing (bantalan)
  • Pisau atau bilah perontok
  • Alat las listrik, gerinda, bor, dan peralatan pertukangan lainnya.

 

3. 7 Langkah Praktis Membuat Mesin Perontok Jagung dari Drum

 

 

Langkah 1: Persiapan Drum dan Rangka Utama

 

Bersihkan drum secara menyeluruh. Potong bagian atas drum untuk dijadikan pintu masuk jagung. Buat lubang di bagian bawah untuk keluarnya tongkol. Potong bagian samping untuk lubang pengeluaran biji jagung. Pasang rangka besi siku sebagai kaki penyangga agar mesin perontok jagung dari drum lebih stabil. Pastikan ketinggiannya ergonomis untuk pengguna.

See also  Data Motor Pompa Banjir: 5 Spek Wajib Tahu Biar Gak Salah Beli!

 

Langkah 2: Pemasangan Poros dan Bilah Perontok

 

Pasang as (poros) besi di tengah drum secara horizontal. Poros ini harus berputar bebas dan kokoh. Untuk itu, gunakan bearing pada kedua ujung poros yang terpasang di rangka drum. Setelah poros terpasang, las bilah perontok atau pisau kecil secara spiral di sepanjang poros. Bilah-bilah inilah yang akan merontokkan biji jagung. Jarak dan kemiringan bilah harus diperhatikan agar proses perontokan maksimal.

 

Langkah 3: Membuat Sistem Penggerak

 

Pasang puli pada salah satu ujung poros yang keluar dari drum. Hubungkan puli ini dengan puli yang ada di dinamo menggunakan sabuk V. Posisikan dinamo di samping drum dan pastikan sabuk V terpasang kencang agar tidak mudah lepas saat mesin beroperasi.

 

Langkah 4: Membuat Saringan Biji Jagung

 

Buat saringan dengan plat besi berlubang dan pasang di bawah poros di dalam drum. Saringan ini berfungsi untuk memisahkan biji jagung yang sudah rontok dari tongkolnya. Biji jagung akan jatuh melalui lubang saringan, sementara tongkolnya akan terlempar ke lubang pembuangan. Ukuran lubang saringan harus lebih kecil dari biji jagung agar biji tidak lolos bersama tongkol.

 

Langkah 5: Pemasangan Corong Masukan dan Saluran Keluar

 

Buat corong dari plat besi atau bahan lain dan pasang di bagian atas drum sebagai tempat memasukkan jagung. Pasang juga saluran atau seluncur di bawah saringan agar biji jagung yang rontok bisa terkumpul di wadah penampung. Buat saluran pembuangan tongkol di bagian ujung bawah drum.

 

Langkah 6: Pemasangan Sakelar dan Pengaman

 

Pasang sakelar on/off untuk dinamo di lokasi yang mudah dijangkau dan aman dari jangkauan anak-anak. Pastikan semua kabel listrik terisolasi dengan baik untuk menghindari korsleting atau sengatan listrik.

See also  Mesin Penghancur Sampah Buah: 10 Manfaat Besar dalam Pengolahan Limbah Organik

 

Langkah 7: Uji Coba dan Penyempurnaan

 

Setelah semua komponen terpasang, lakukan uji coba dengan memasukkan sedikit jagung. Perhatikan apakah jagung terperontok dengan baik, apakah ada getaran berlebih, dan apakah biji jagung serta tongkol terpisah sempurna. Lakukan penyesuaian yang diperlukan, seperti mengatur kecepatan putar dinamo atau memodifikasi bilah perontok, untuk mendapatkan hasil yang optimal.

 

4. Tips Perawatan dan Penggunaan

 

  • Perawatan Rutin: Bersihkan mesin setelah digunakan, terutama sisa-sisa biji atau debu yang menempel. Lumasi bearing secara berkala untuk menjaga kelancaran putaran.
  • Penggunaan yang Benar: Masukkan jagung secara bertahap, jangan sekaligus terlalu banyak. Hal ini untuk menghindari beban berlebih pada dinamo dan memastikan biji terperontok dengan sempurna.

 

5. Keunggulan Mesin Buatan Sendiri

 

Membuat mesin perontok jagung dari drum tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memberikan banyak keuntungan lain. Mesin ini mudah disesuaikan dengan kebutuhan Anda, perawatannya sederhana, dan suku cadang lokal mudah ditemukan. Selain itu, Anda bisa meningkatkan keterampilan mekanik Anda dan bahkan mempelajari cara membuat mesin pencacah rumput sederhana (internal link) lainnya di kemudian hari. Inovasi sederhana ini merupakan langkah besar menuju kemandirian petani. Untuk informasi lebih lanjut mengenai teknologi mekanisasi pertanian, Anda dapat mengunjungi situs resmi Balai Besar Mekanisasi Pertanian (external link).

 

Kesimpulan

 

Membuat mesin perontok jagung dari drum adalah solusi cerdas, ekonomis, dan praktis bagi petani skala kecil maupun hobiis. Dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas dan sedikit kreativitas, Anda bisa memiliki alat yang sangat efektif untuk memangkas waktu dan tenaga pasca-panen. Tujuh langkah yang telah dijelaskan di atas membuktikan bahwa inovasi tidak harus mahal, melainkan berawal dari kebutuhan dan semangat untuk berkarya.

See also  Fungsi Mesin Pencetak Bakso: 7 Manfaat Utama untuk Usaha Kuliner Anda

 

FAQ: Pertanyaan Seputar Mesin Perontok Jagung dari Drum

 

1. Apakah mesin ini cocok untuk semua jenis jagung? Ya, pada dasarnya mesin ini bisa digunakan untuk berbagai jenis jagung. Namun, untuk hasil terbaik, pastikan jagung sudah cukup kering.

2. Berapa kapasitas perontokan mesin ini? Kapasitas perontokan sangat bergantung pada ukuran dinamo dan desain bilah perontok. Umumnya, mesin skala rumahan bisa merontokkan puluhan hingga ratusan kilogram jagung per jam.

3. Apakah mesin ini bisa digerakkan dengan mesin bensin? Bisa. Jika tidak ada akses listrik, dinamo bisa diganti dengan mesin bensin kecil yang biasa digunakan pada pompa air atau alat pertanian lainnya.

4. Apakah aman menggunakan mesin buatan sendiri? Keamanan adalah prioritas. Pastikan semua komponen, terutama bagian yang berputar dan kabel listrik, terpasang dengan kuat dan terlindungi. Selalu gunakan sarung tangan dan pelindung mata saat mengoperasikannya.

5. Di mana saya bisa mendapatkan bilah perontok? Bilah perontok bisa dibuat dari plat besi tebal yang dipotong dan diasah, atau bisa juga menggunakan pisau kecil dari alat-alat pertanian bekas.

Leave a Comment